Senin, 22 Agustus 2011

Facebook Bukan Konsumsi Anak-Anak

Facebook Bukan Konsumsi Anak-Anak

Demam jejaring social Facebook saat ini memang bukan hanya melanda orang dewasa. Tak jarang kita jumpai anak-anak yang masih SD pun sudah sangat paham menggunakan situs di dunia maya tersebut.

Melihat fenomena ini, psikolog anak Dra. Rose Mini, Msi atau yang akrab dipanggil Bunda Romi ini mengaku prihatin. Ia menilai “Facebook sebenarnya bukanlah konsumsi anak-anak..”. Pasalnya, ada ketentuan-ketentuan tertentu yang tidak memperbolehkan seorang anak mengakses situs yang sangat populer itu.

1. “Facebook buka konsumsi anak SD. Dalam ketentuan, Facebook harus 17 tahun keatas” katanya.

2. Dia juga menyayangkan, banyak orang tua yang justru membuat account facebook untuk anak mereka.
Saya heran kenapa orang tua ijinkan. Sebenarnya nggak pakai Facebook bisa hidup kok” ujar Bunda Romi

3. Menurut Rose, “Seorang anak di usianya yang masih sangat belia seharusnya mendapatkan pengajaran dan pengalaman bagaimana cara berteman dalam bentuk nyata, bukan malah berteman dalam dunia maya”

4. “Si anak harus belajar bagaimana bisa mengambil hati temannya, berinteraksi dengan temannya, itu harus dipelajari dalam bentuk nyata nggak bisa dalam dunia maya.” tambahnya

5. Dalam Facebook, setiap ungkapan, baik berupa status maupun pesan, dapat disampaikan melalui teks ataupun secara bebas sehingga rentan menimbulkan kesalahpahaman. Komentar ataupun pernyataan sangat berpotensi memicu konflik dan memengaruhi kejiwaan anak

6. Contoh kasus : “Ada beberapa kasus, ini anak mencela temannya, si anak yang dicela sakit hati, lalu mengadu ke orangtuanya. Akhirnya perang di Facebook. Tapi bukan anak lagi yang perang tapi orang tua sama orang tua.

7. Kesimpulan : Bunda Romi mengingatkan, apa yang dikonsumsi untuk khalayak umum atau publik harus ada batasannya. Oleh sebab itu, Bunda Romi mengingatkan apa yang dikonsumsi untuk khalayak umum atau publik ada batasannya.

Himbauan :”Anak-anak yang belum menginjak usia 17 tahun tidak menggunakan jejaring social.

0 komentar:

Posting Komentar